Masuk ke PKN STAN melalui jalur ujian tulis memang tantangan besar. Salah satu bagian yang sering bikin panik adalah TPA (Tes Potensi Akademik). Banyak peserta merasa soal TPA itu campuran “logika + matematika + kata” yang sulit diatur waktunya. Tapi, dengan strategi yang tepat, kamu bisa mengendalikan tekanan dan meningkatkan peluang lolos. Berikut strategi versi siswa Priority:
1. Pahami Format & Bobot Soal
Sebelum belajar, kamu harus tahu dulu “medan pertempuran”-nya:
- Dalam seleksi masuk STAN (USM / SPMB PKN STAN), TPA dan TBI menjadi komponen penting dalam tahap tulis.
- Misalnya, menurut beberapa sumber, TPA terdiri dari ± 120 soal dalam waktu ± 100 menit, sedangkan TBI terdiri dari ± 60 soal dalam waktu ± 50 menit.
- Ada ketentuan “nilai mati” (minimum benar) untuk masing-masing tes: walau TPA kamu tinggi, jika TBI tidak melewati batas minimal, kamu bisa gugur.
- Materi TPA meliputi: kemampuan verbal (sinonim, antonim, analogi, bacaan), kemampuan numerik/kuantitatif (aritmatika dasar, persen, barisan, geometri, aljabar), dan kemampuan logika (silogisme, penarikan kesimpulan, logika diagram)
Karena materi agak luas dan padat, strategi kamu jangan cuma “belajar banyak”, tapi “belajar yang tepat”.
2. Buat Pemetaan Kekuatan & Kelemahan Pribadi
Strategi ini sangat penting agar energimu tidak tersebar sia-sia:
- Uji diri lewat simulasi atau soal-soal tahun lalu untuk mengetahui bagian mana yang masih lemah: verbal? logika? matematika?
- Dari pemetaan itu, fokuskan “zona koreksi” — bagian yang nilai prediksinya rendah.
- Sisihkan “zona aman” — bagian yang relatif kamu sudah nyaman — untuk pemeliharaan dan speed.
Dengan demikian, waktu belajarmu menjadi lebih efisien dan efektif.
3. Latihan Soal dalam Batas Waktu & Simulasi
Latihan soal tanpa batasan waktu saja tidak cukup, sebab di ujian aslinya waktu adalah musuh terbesar. Jadi:
- Lakukan simulasi “soal aslinya” dengan durasi yang sama dengan ujian TPA dan TBI.
- Terapkan manajemen waktu: misalnya, alokasikan x menit untuk verbal, y menit untuk numerik, dan z menit untuk logika.
- Jika ada soal sangat sulit atau butuh banyak waktu, lewatkan dulu (skipping) lalu kembali jika masih punya waktu tersisa.
- Evaluasi tiap simulasi: catat soal-soal yang salah, pola kesalahannya, dan berapa lama tiap jenis soal memakan waktu.
Latihan simulasi yang konsisten akan membentuk intuisi terhadap tipe soal.
4. Strategi “Jawab Pasti & Hindari Nilai Mati”
Karena ada ketentuan nilai minimal, strategi penjawaban perlu diperhitungkan:
- Untuk TPA & TBI, pastikan kamu menjawab minimum “nilai mati” agar tidak gugur otomatis. Scribd+2Scribd+2
- Di soal-soal yang kamu “yakini benar”, jawab dengan tegas.
- Di soal yang ragu, jika memungkinkan gunakan eliminasi (buang jawaban yang jelas salah), baru pilih dari tersisa.
- Jangan terlalu lama terjebak di satu soal — kalau sudah terlalu lama, tinggalkan dulu dan ke soal lainnya.
- Sisakan waktu untuk review atau coba “tebak kalau perlu” di soal-soal yang belum terjawab, tetapi berhati-hati agar tebakan tidak malah merugikan (tergantung metode pengurangan nilai jika salah).
5. Latih Mental & Kelola Stres
Ujian TPA sekalipun teknis, kondisi mental sangat memengaruhi performa:
- Biasakan suasana “soal menekan & waktu terbatas” dalam simulasi agar ujian sesungguhnya terasa “biasa saja”.
- Saat ujian, tarik napas dalam sebelum mulai, tetap tenang, dan fokus pada satu soal demi satu soal.
- Jangan terpancing untuk membandingkan dengan peserta lain atau panik jika menemui soal sulit — tenangkan pikiran, kerjakan bagian yang bisa kamu kerjakan dulu.
- Istirahat cukup menjelang hari-H dan hindari kebiasaan begadang memaksakan hafalan di hari terakhir.
6. Gunakan Sumber Belajar dan Mentor yang Tepat
Menjadi siswa Priority punya keuntungan:
- Di Priority, kamu mendapatkan materi yang disesuaikan dengan kurikulum STAN terbaru, paket soal yang progresif, dan bimbingan intensif.
- Konsultasikan langsung dengan mentor jika ada soal sulit atau pola soal yang membingungkan.
- Gabungkan latihan mandiri dan pembahasan bersama agar pemahaman menjadi lebih dalam.
- Ikuti tryout berkala yang diselenggarakan oleh Priority untuk mengukur kemajuanmu dari waktu ke waktu.
Contoh Rencana Belajar 8 Minggu Versi Sederhana
Minggu | Fokus Utama | Aktivitas | Output yang Diharapkan |
---|---|---|---|
Minggu 1 | Pemetaan & materi dasar | Simulasi awal + pembahasan | Identifikasi kelemahan utama |
Minggu 2 | Verbal & kosa kata | Latihan sinonim, antonim, analogi | Akurasi verbal meningkat |
Minggu 3 | Numerik dasar | Aritmatika, persen, pecahan | Kecepatan numerik bertambah |
Minggu 4 | Logika & pola | Silogisme, logika cerita | Kemampuan penalaran meningkat |
Minggu 5 | Latihan campuran | Simulasi 1 full TPA + review | Manajemen waktu diuji |
Minggu 6 | Replikasi pola sulitan | Fokus soal sulit di tiap topik | Tingkat kesalahan berkurang |
Minggu 7 | Latihan intensif & simulasi | Tryout full TPA + TBI | Stabilitas performa diuji |
Minggu 8 | Review & mental prep | Pembahasan mendalam + simulasi ringan | Siap untuk “hari-H” |
Tentunya, rencana ini bisa kamu modifikasi sesuai jadwal dan kapasitasmu.
Kesimpulan
Tes TPA STAN memang bisa bikin pusing — campuran verbal, kuantitatif, dan logika ditambah tekanan waktu membuat banyak siswa kewalahan. Namun, bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan strategi:
- Memahami format dan bobot soal
- Memetakan kekuatan & kelemahan
- Latihan soal dalam batas waktu
- Strategi menjawab & menghindari nilai mati
- Latihan mental & pengelolaan stres
- Memanfaatkan mentor dan fasilitas belajar yang tepat
…kamu bisa memaksimalkan peluangmu untuk lolos.
Kalau kamu ingin bimbingan sistematis, intensif, dan khusus kedinasan & PTN, Priority adalah pilihan cerdas. Di Priority, kamu akan mendapatkan:
- Modul kurikulum STAN & kedinasan terupdate
- Pembahasan mendalam oleh mentor berpengalaman
- Tryout berkala dan evaluasi komprehensif
- Pendampingan personal agar strategi belajarmu makin matang
Yuk, daftarkan dirimu sekarang juga di Bimbel Priority! Bersama Priority, kita raih lolos STAN dan wujudkan mimpi masuk kampus kedinasan. 🚀